Beranda

Selasa, 18 Januari 2011

HYPNOSIS IN TEACHING : Cara Dahsyat Mendidik dan Mengajar

oleh Kelompok 7 :
Ayu Puspa Nanda
Fanny Sopia Rahayu
Nur Rahma Oktafiani
Yayah Athoriyah

PENDAHULUAN

Laporan adalah suatu komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang untuk mengetahui apa yang dilaporkan. Laporan bisa berbagai macam bentuk dan isinya. Dalam hal ini yang akan kita bahas adalah laporan buku. Laporan buku bertujuan untuk mendorong seseorang membaca buku-buku terbaru yang patut menjadi pertimbangan dalam menambah khasanah ilmu. Melalui mata kuliah Pengembangan Keterampilan Menulis (PK. Menulis), kami diminta untuk membuat laporan dari buku-buku terbaru yang ada di pasaran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis bagi mahasiswa yang terkait mata kuliah PK. Menulis pada khususnya dan untuk memudahkan pembaca untuk mengetahui ringkasan isi dari buku yang dilaporkan pada umumnya.

Laporan Buku
Judul Buku                   : HYPNOSIS IN TEACHING
                                     Cara Dahsyat Mendidik dan Mengajar
Nama Pengarang          : Andri Hakim
Tempat Terbit               : Jakarta
Penerbit                        : Visi Media
Tahun Terbit                 : 2010
Cetakan/ Edisi              : Cetakan Pertama, Agustus 2010
Jumlah Hal/ Bab           : 174 halaman, 14 Bab
ISBN                           : 979-065-072-8
Format                         :
            

           Dalam penyusunan buku ini, yang pertama kali dijadikan bahan pembahasan adalah tentang pengenalan hypnosis. Karena banyak masyarakat yang menyalahartikan pengertian hypnosis. Kemudian dilanjutkan dengan pengaplikasian hypnosis terhadap proses belajar mengajar. Format penyusunan buku Hypnosis in Teaching adalah sebagai berikut:
Prakata
Daftar Isi
  1. Berbagai Pandangan tentang Hipnosis
  2. Menghipnosis atau Mengajar?
  3. Aktivasi Kekuatan Dunia Dalam Diri dan Dunia Luar Diri
  4. Menembus Critical Area Guru dan Siswa
  5. Berdayakan Diri dan Tuntaskan Permasalahan Mengajar dengan Teknik Self-Hypnosis
  6. Teknik Ampuh Membangun Kedekatan antara Guru dan Siswa
  7. Rahasia Menggali Modalitas Guru dan Murid
  8. Kunci Sukses Komunikasi Bawah Sadar Orangtua kepada Anak
  9. Sugesti Positif bagi Mahasiswa Nasakom
  10. Rahasia Penggunaan Teknik Ericsonian Hypnosis dalam Menyisipkan Perintah kepada Siswa
  11. Menciptakan Daya Magnetisme Seorang Guru dalam Mengajar
  12. “Possitive Statement” dalam Kehidupan Sehari-Hari
  13. Jurus Rahasia Menghipnosis dan Mengatasi Berbagai Permasalahan Siswa
  14. Teknik Ampuh Mencegah dan Mengatasi Kesurupan Massal dengan Hipnosis
Daftar Pustaka
Tentang Penulis
Sebuah buku tidak akan lepas dari penulisnya. Karena sebelum pembaca mengambil kesimpulan dari buku yang ia baca, penulislah yang tahu dengan jelas maksud dan tujuan bukunya itu. Berikut ini, kami akan memaparkan tentang penulis buku Hypnosis in Teaching, yaitu Andri Hakim.
Andri Hakim lahir di Jakarta pada 1978. Penulis adalah seorang pelatih pikiran bawah sadar (subconscious coach). Inspirasi penulis tentang pikiran bawah sadar diperoleh dari berbagai pengalaman penulis selama menempuh pendidikan di SD, SMP dan SMA Islam Al-Azhar Pusat serta berbagai keajaiban selama menjalani perkuliahan di Fakultas Ekonomi (Universitas Pancasila) dan Magister Akuntansi (Universitas Indonesia). Hal itulah yang membuat penulis semakin tertarik dengan berbagai fenomena pikiran bawah sadar.
Pengalaman penulis dalam mengajar dimulai sejak menjadi guru les harian d Yayasan Yatim Piatu Masjid Cut Mutia, Jakarta. Seiring doa dan waktu, penulis dipertemukan dengan fenomena dan mekanisme pikiran bawah sadar yang terjadi antara dosen dan mahasiswa, ketika penulis menjadi dosen luar biasa di berbagai perguruan tinggi di Jakarta, antara lain Universitas Sahid Jakarta, Universitas Bina Nusantara dan Universitas Paramadina.
Ia terus memperdalam mekanisme pikiran bawah sadar manusia dengan berbagai pakar hipnosis, hipnoterapi dan esoteris, baik di dalam negeri ataupun luar negeri hingga menjadi seorang hipnoterapis bersertifikat (certified hypnotherapist), baik dalam skala nasional maupun internasional, dari lembaga ternama seperti Indonesian Board of Hypnotherapist (IBH) – Indonesia; National Guild of Hypnotist, Inc. (NGH) – Amerika Serikat; dan Internasional Association of Counselors and Therapists (IACT) – Amerika Serikat.
Selain itu ia juga tercatat sebagai pelatih/fasilitator muda pemberdaya masyarakat dan desa di Departemen Dalam Negeri. Dalam kesehariannya, panulis aktif melakukan penelitian sosial ekonomi di Puslitbang Sosial Ekonomi Lingkungan, Balitbang, Departemen Pekerjaan Umum. Ia juga aktif memberikan pelatihan dan terapi di berbagai tempat. Buku ini merupakan buku ketiganya yang diterbitkan oleh Visimedia yang khusus dipersembahkan kepada seluruh guru, pendidik dan pengajar di Indonesia.

ISI BUKU

BAB I
Berbagai Pandangan Tentang Hipnosis

Menurut dr. Erwin Kusuma, SpKj(K) ada delapan pandangan yang tumbuh di masyarakat tentang hipnosis;
1.      Pandangan tidak tahu menahu tentang hipnosis
Karena tidak adanya sosialisasi hipnosis ke masyarakat, pandangan masyarakat yang belum mengetahui diperkuat dengan istilah hiponisis yang masih menimbulkan pro dan kontra. Pemasyarakatan hipnosis seringkali hanya ada di level-level tertentu.
2.      Pandangan tidak tahu, tetapi menerapkan
Masyarakat yang tidak mengetahui hipnosis mungkin saja telah mempraktikan konsep hipnosis dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seorang guru yang digandrungi oleh murid-muridnya dan dianggap sebagai guru teladan sebenarnya telah mengaplikasikan teknik-teknik hipnosis dalam kesehariannya.
3.      Tidak mau tahu
Sebenarnya tipe ini telah mengetalui hipnosis dari berbagai media. Namun, ia berpendapat tidak peduli atau cuek terhadap hipnosis dan belum mau menerima apa itu hipnosis.
4.      Tahu sedikit, tetapi salah tanggap
Mereka memandang hipnosis dari pandangan yang jauh sehingga menimbulkan ilusi-ilusi negatif sebagai persepsi sementara. Mereka menganggap ilmu hipnosis adalah bagian dari ilmu yang menggunakan kekuatan mahluk halus yang memang membantu sang penghipnotis untuk memengaruhi orang lain.
5.      Tahu sedikit, tetapi takut mendalaminya
Bagi masyarakat yang sudah terkena dogma atau anjuran-anjuran dari seseorang yang memang tahu, tapi salah tanggap,biasanya mereka enggan dan takut untuk mendalaminya (xenophobia). Apalagi hal itu diperkuat dengan alasan-alasan kuat, misalnya syariat agama tertentu, tradisi, adat istiadat dan semacamnya.
6.      Tahu dan menggunakannya, tetapi tidak mengakuinya
Mereka yang telah mengenal hipnosis dan menggunakannya sehari-hari, tetapi sering menyangkal bahwa itu bukanlah hipnosis. Misalnya seseorang yang mampu bermeditasi hingga menuju ke kondisi deep alpha dan deep theta.
7.      Menggunakannya, tetapi juga menentangnya (ambivalen)
Mereka berpendapat menentang. Namun, dalam pidato mereka tidak menyadari bahwa konsep indirect hypnosis sering digunakan dalam ceramah, pengajaran dan pembelajaran.
8.      Menggunakan secara fanatik picik (panacea, cure-all)
Orang yang telah mempelajari dan memperdalam keilmuan hipnosis juga terlalu fanatik terhadap berbagai manfaat dari hipnosis. Mereka sangat fanatik dan menganggap hipnosis sebagai teknik yang “luar biasa” dan dapat digunakan untuk menuntaskan berbagai macam permasalahan.

BAB II
Menghipnosis atau Mengajar

Memotivasi dengan Hipnosis.
Hipnosis merupakan ondisi ketika seseorang mudah menerima saran, informasi, dan sugesti tertentu yang mampu mengubah seseorang dari hal yang kurang baik menjadi hal yang lebih baik. Teknik menuju kondisi hipnosis sebenarnya telah digunakan oleh pengajar-pengajar andal guna memudahkan murid untuk memahami dan mencerna setiap materi pembelajaran. Untuk mencapai sebuah kondis puncak, setiap orang membutuhkan sebuah kata kunci, yaitu “motivasi”. Hipnosis merupakan teknik yang memudahkan untuk memotivasi sseorang secara cepat dan efisien.

Memudahkan Penyerapan Informasi dengan Hipnosis
Kemampuan untuk menyerap informasi dan pengetahuan tercipta karena seluruh potensi pancaindra seseorang aktif dan mampu bekerja secara maksimal. Mereka yang memiliki kondisi kejiwaan yang tenang atau memiliki kebiasaan untuk berkonsentrasi secara internal yang cenderung lebih mudah memasuki kondisi hipnosis.

Hipnosis dalam Belajar-Mengajar
·         Perhatian yang terpusat
Kondisi hipnosis dapat dibagi menjadi hipnosis ringan (light hypnosis) dan hipnosis dalam (deep hypnosis). Proses belajar mengajar lebih menggunakan teknik light hypnosis. aktivitas yang dilakukan pada waktu yang bersamaan sering menimbulkan sebuah beban perasaan yang dapat berdampak negatif pada diri seseorang. Oleh karena itu, teknik hipnosis mengarahkan subjeknya untuk bisa memusatkan diri kepada hal tertentu.
·         Relaksasi kondisi fisik
1)      Self Relaxation (Relaksasi Terhadap Diri Sendiri)
-       Pengaturan nafas sebelum sesi pembelajaran dimulai
-       Kendalikan pikiran Anda
-       Selalu dimulai dengan doa dan afirmasi
-       Visualisasikan doa dan afirmasi Anda
2)      Student Relaxation (Relaksasi Terhadap Murid)
Pada saat seorang guru masuk dalam kelas, biasakan melakukan hal yang membuat murid terasa nyaman.
·         Peningkatan Kemampuan Sebagian atau Seluruh Pancaindra
Dalam proses belajar mengajar, dibutuhkan dukungan dari kelima indra manusia. Dengan demikan, setiap materi baik berupa informasi data atau pengetahuan bisa diserap oleh pikiran sehingga benar-benar tersimpan di memeori bawah sadar siswa.
·         Pengendalian Refleks dan Aktivitas Fisik
Saat sesi pengajaran berlangsung, sering terjadi refleks anggota tubuh. Hal itu disesuaikan dengan berbagai modalitas yang dimiliki oleh murid di dalam kelas tersebut.
·         Respon Siswa sebagai Pengaruh Pascahipnosis
Dalam proses belajar mengajar, sebaiknya sugesti motivasi diberikan pada awal proses pembelajaran. Dengan demikian, kondisi yang diharapkan pada saat siswa belajar bisa mempermudah siswa untuk mencerna dan menyimpan setiap materi ke pikiran bawah sadarnya.

BAB III
Aktivasi Kekuatan Dunia dalam Diri dan Dunia Luar Diri

Kenali Dunia dalam Diri Anda
Pola pikiran kesadaran manusia dikelompokkan dibedakan menjadi dua, yaitu pikiran sadar (conscious mind) dan pikiran bawah sadar (subconscious mind). Pikiran sadar sebanarnya hany berperan 12% dalam kehidupan kita sehari-hari. Pikiran sadar ini bersifat logis, analisis dan menggunakan berbagai pertimbangan. Pikiran bawah sadar berperan 80% dalam kehidupan kita. Pikiran bawah sadar lebih bersifat netral dan sugestif.
Dalam hidup ini pikiran sadar sering menjadi prioritas dalam melakukan setiap aktivitas kita sehari-hari. Hal itu disebabkan Anda kurang menyadari bagaimana bekerjanya pikiran bawah sadar Anda dalam kehidupan sehari-hari.

Aktivasi Kekuatan Inner WorldAnda
Self image atau pencitraan diri merupakan kunci untuk memprogram diri Anda untuk melakukan yang terbaik. Cara pandang terhadap diri Anda mulai sekarang bisa Anda ubah dan mulai sekarang, Anda bisa mengaktivasi inner world Anda.

Self Image re-programming dengan C. R. A. F. T.
a)      Cancel
Cancel atau pmbatalan bisa Anda lakukan dengan menyadari semua hal-hal negatif yang telah Anda persepsikan, Anda bayangkan, bahkan Anda percayai dapat Anda tolak secara verbal.
b)      Replace
Ubah perspektif Anda maka Anda akan mengubah kenyataan Anda.
c)      Affirm
Affirm atau penegasan merupakan sebuah komitmen yang Anda lakukan utnuk membentuk sebuah perubahan.
d)      Fokus
Fokus harus memenuhi hal-hal berupa Anda rasakan dan Anda imajinasikan.
e)      Train
Sebuah proses pembiasaan perlu terus Anda lakukan dan Anda evaluasi jika perubahan masih belum seperti yang Anda bayangkan. Ingat, semuanya membutuhkan proses dan tahapan.

Kenali Kekuatan Dunia Luar Anda
Kekuatan Sikap dan Kata-Kata Yang Mengubah Dunia di Luar Anda
a)      Kemampuan berbicara bermula dari hati
Sosok pengajar merupakan kunci suksesnya belajar mengajar. Oleh karena itu, hati pengajar yang baik dan nyaman akan berbicara dengan baik dan nyaman.
b)      Kemampuan berbicara yang mampu menggugah
Seorang pengajar, guru, dan dosen diharapkan dapat menggugah dan menyentuh hati setiap anak didiknya. Hal itu bukan hanya sekedar utnuk konsumsi akal dan logika, melainkan mampu menembus sampai ke rohani mereka.
c)      Kemampuan berbicara yang mampu mengubah
Seorang pengajar diharapkan mampu mengubah murid yang tidak berprestasi menjadi berprestasi. Hal itu dimulai dengan perubahan cara pikir dan pandang, kemudian perubahan motivasi, sikap dan akhirnya perubahan tingkah laku.

BAB IV
Menembus Critical Area Guru dan Siswa

Rahasia Informasi dan Konsep Critical Area
Critical area diperlukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai filter informasi untuk menyeleksi hal-hal yang membahayakan dan bertentangan dengan diri kita.

Menembus Area Critical Siswa dengan Hipnosis
Sebenarnya, minimum ada empat “kata kunci” dalam hipnosis. Setelah Anda memahami kata kunci tersebut, Anda akan memahami dengan mudah bagaimana hipnosis bisa bekerja pada level pikiran bawah sadar seseorang.
·      Relaksasi
1)   Suasana kelas
2)   Penampilan pengajar
3)   Kalimat pembuka
·      Mind focus dan alpha state
Gelombang pikiran seseorang terbagi menjadi empat kategori sebagai berikut
1)                    Pikiran Beta, berada pada frekuensi 14-30 Hz
2)                    Pikiran Alpha, berada pada frekuensi 8-13,9 Hz
3)                    Pikiran Theta, berada pada frekuensi 4-7,9 Hz
4)                    Pikiran Delta, berada pada frekuensi  0.1-3,9 Hz
Hypnosis in teaching bekerja pada level pikiean alpha. Dalam level ini, kita mengondisikan seseorang agar masuk dalam hypnosis state (kondisi hipnosis). Seorang guru sagat berperan dalam membuat murid-murid bisa memasuki gelombang pikir alpha:
1.        Mendapatkan perhatian
2.        Membangun tema
3.        Menampilkan struktur dan peraturan
4.        Membangun hubungan
·      Rahasia komunikasi bawah sadar
Komunikasi terkadang kurang efektif dan efisien. Hal itu disebabkan tidak adanya komunikasi bawah sadar yang mendukung terjadinya sebuah “two way communication, heart to heart” atau “komunikasi dua arah dari hati ke hati”
1.                     Informasikan hal yang ingn Anda sampaikan
2.                     Cara penyampaian dan cara mengatakan informasi
3.                     Kondisi atau situasi

BAB V
Berdayakan Diri dan Tuntaskan Pemasalahan Mengajar dengan TeknikSelf-Hypnosis

Teknik melakukan pemrogaman diri
Self-hypnosis merupakan teknik hipnosis yang dilakukan tenpa bantuan orang lain. Teknik ini bersifat mandiri dan sangat bagus untuk meningkatkan sistem keyakinan diri (self-belief) seseorang. Self-hypnosis bertujuan membangun kekuatan mental pengajar agar memiliki daya dan kekuatan optimal dalam setiap sesi pengajaran yang dilakukan.
·           Self talk
Anda bisa berbicara dalam hati dan mengomunikasikan berbagai permasalahan yang sedang Anda hadapi. Komunikasikan hal itu secara lengkap. Anda bisa melakukannya dengan sentuhan-sentuhan emosi, mungkin Anda larut dalam tangisan, atau amarah, atau apapun itu.
·           Chanting
Jika telah mencurahkan segala permasalahan dalam “self-talk”, Anda bisa menambahkan kata-kata indah atau pujian-pujian (chant) yang dapat terus diulang-ulang hingga Anda merasa tenang, nyaman, dan bahagia.
·           Affirmation
Affirmation atau afirmasi merupakan sekumpulan kata yang memiliki makna, maksud, tujuan, dan pengharapan yang sesungguhnya dari seseorang.

Cara membuat dan menggunakan skrip
Merupakan kumpulan kalimat-kalimat yang telah dirangkai sedemikian mungkin sehingga mudah diterima oleh pikiran sadar maupun bawah sadar. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam melakukan self-talk, chants, affirmation, dan mengingat skrip, yaitu sebagai berikut
a.       Lakukan dengan suasana yang nyaman
b.      Atur tubuh dan nafas Anda
c.       Gunakan daya imajinasi Anda
d.      Gunakan seluruh emosi Anda
e.       Lakukan secara berkelanjutan
f.        
BAB VI
Teknik Ampuh Membangun Kedekatan Antara Guru dan Siswa

Rahasia mirroring (membangun kesamaan guru dan siswa)
Mirroring atau meniru gerak tubuh dan pola bahasa siswa dapat meningkatkan hubungan kedekatan antara guru dan murid. Konsep mirroring sebenarnya adalah “kesamaan”. Teknik mirroring mengasumsikan bahwa setiap orang akan lebih akrab jika ia melihat sebuah kesamaan antara dirinya dengan orang yang diajak bicara. Oleh karena itu, dalam teknik mirroring, seorang guru dapat meniru hal-hal berikut:
1.      Pola pergerakan
2.      Pola napas
3.      Pola bahasa
1.      Menyatukan pola bahasa dengan berdoa setiap membuka dan menutup sesi pembelajaran
2.      Menyatukan pola bahasa dengan bernyanyi bersama
3.      Menyatukan pola bahasa dengan membuat yel-yel

Rahasia kontak mata
Sebagai seorang guru, kontak mata sering dibutuhkan apabila ada diantara murid-murid Anda cenderung memiliki modalitas visual. Saat Anda melihat murid tidak melakukan kontak mata terhadap Anda, jangan segera membuat persepsi bahwa mereka tidak memperhatikan Anda.

Teknik melakukan verbal agreement (rahasia penggunaan pacing & leading)
Verbal agreement (persetujuan secara verbal) sangat dibutuhkan untuk selalu menciptakan suasana yang saling menguntungkan (win-win solution) antara guru dan murid.

BAB VII
Rahasia Menggali Modalitas Guru dan Murid

Mengenali Modalitas dan Gaya Seseorang dalam Belajar
Setiap orang minimal memiliki tiga modalitas dalam proses pembelajarannya, yaitu modalitas visual, modalitas audio, dan modalitas kinestetik. Gaya mengajar seseorang bisa diketahui dari gaya belajarnya. Jika seseorang yang gaya belajarnya lebih mengutamakan visual, ia cenderung menggunakan metode visual saat mengajar. Untuk memaksimalkan proses belajar mengajar, dalam hipnosis dikenal dengan pengaturan pola bahasa yang sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.
a.       Bahasa Visual
b.      Bahasa Audio
c.       Bahasa Kinestetik

Bab VIII
Kunci Sukses Komunikasi Bawah Sadar Orangtua Kepada Anak

Pembelajaran Sejak Dini
Pada sub bab bagian ini membahas mengenai kelakuan anak-anak zaman sekarang yang sudah tidak lagi mempedulikan penghormatan kedua orangtuanya. Bagi mereka, urusasn anak bukanlah urusan orang tua dan sebaliknya. Proses tumbuh kembang anak sudah tidak terkendali lagi. Pergaulan bebas dan tawuran, telah marak terjadi pada usia dini. Anak-anak dapat dengan bebas mengakses berbagai macam tayangan-tayangan yang mempertontonkan “kurang ajar” kepada orangtuanya. Hampir setiap hari anak-anak dengan bebasnya menonton tayangan televisi. Nasihat orangtua sudah tidak lagi “digubris” sebagai nasihat moral kepada anak-anaknya. Namun, sebenarnya, hal-hal negative yang menerpa anak di usia dini dapat disikapi secara bijaksana. Proses tumbuh kembang anak merupakan kolaborasi antara kedua orangtua dengan anaknya. Kolaborasi tersebut bisa dimulai sejak anak masih berusia 0 tahun. Masa inilah merupakan “fondasi” bagi seorang anak untuk membekali dirinya dalam menyongsong dan menjalani kehidupan pada masa depannya.

Masa Keemasan Anak
Anak-anak sering kali mengalami beberapa kelemahan dalam menangkap sebuah ide, informasi, perintah, dan nasihat yang akan diserap dan dilakukan. Namun, sebenarnya kemampuan segala informasi anak, sangatlah “luar biasa”. Hal-hal seperti ini yang sering terlewatkan oleh para orangtua yang melupakan “masa-masa keemasan anak”.

Membangun Komunikasi Bawah Sadar Anak
Sebenarnya, komunikasi pikiran bawah sadar mencoba memberikan informasi positif kepada anak. Dengan demikian, anak bias memahami maksud dan keinginan orangtuanya dan mampu menyerap sempurna setiap informasi yang berkualitas dari kedua orangtuanya. Komunikasi merupakan kunci sukses hubungan antara orangtua dan anak-anaknya. Bentuk sperti ciuman, pelukan, dan sentuhan merupakan bentuk komunikasi dari “pikiran bawah sadar”.
Sebuah bentuk komunikasi “bawah sadar” harus memperhatikan faktor-faktor seperti berikut:
  1. Easy to Understand
  2. Interesting (Menarik Perhatian)
  3. Pahami Sensitivitas Anak
  4. Information Style
  5. Using Multisensory Technique

Bab IX
Sugesti Positif bagi Mahasiswa Nasakom

Keluhan Nasib Satu Koma (Nasakom)
Dalam Nasakom ini terdapat contoh permasalahan Nasakom seorang mahasiswa yang “stress” dan ia ingin berhenti kuliah. Tentu saja, keadaan seperti ini membuat orangtua kerepotan dan bingung. Nasakom ini sepenuhnya merupakan tanggung-jawab kedua orangtuanya dan dalam proses hipnoterapi bisa dilanjutkan kepada yang bermaslaah Nasakom sebagai klien. Hasil dari hipnoterapi terhadap permaalahan Nasakom yang dialami seorang mahasiswa yang “stress” ternyata berawal dari “root of problem” tentang konflik diri, yaitu ketidak singkronan antara keinginan dan kenyataan.

Semua Bermula dari Keluarga
Dari peristiwa tersebut, kita sebagai pembelajar diingatkan bahwa kualitas pembelajaran harus dimulai dari sebuah “kerajaan paling kecil” yang disebut dengan “keluarga”. “kerajaan” itu menjadi sebuah tempat paling indah di dunia, tempat segla kelahiran dan kehidupan bermula. Semuanya itu memerlukan sebuah system komunikasi sinergis untuk menghasilkan sebuah “holistic solution” terhadap setiap permasalahan, rintangan, hambatan, dan gangguan yang sering muncul sebagai bagian kecil dari kehidupan manusia dalam bersosialisai antara satu dan yang lainnya.

Kenali Kendala dan Permasalahan
Kerjasama antara orangtua dan anak yang sedang bermasalah dalam proses menempuh pendidikan sangat dibutuhan sebagai “leverage” atau pengungkit setiap persoalan yang perlu segera dituntaskan. Sebagai orangtua, Anda perlu memahami apa sebenarnya inti dari ketidaknyamanan putra-putri Anda dalam menempuh jenjang pendidikan. Berikut ini kendala-kendala tersebut:
  1. Belum memahami pentingnya pendidikan.
  2. Tidak ada gambaran masa depan.
  3. Belum memiliki tujuan hidup.
  4. Tidak ada yang memotivasi.
  5. Belum memiliki kesadaran “sukses”, dan semacamnya.

Bab X
Rahasia Penggunaan Teknik Ericsonian Hypnosis dalam Menyisipkan Perintah kepada Siswa

Teknik  Ericsonian Hypnosis ditemukan oleh Milton H. Erickson. Ia adalah seorang dokter dan psikiater yang menjadi pelopor keilmuan hypnosis modern yang berkembang menjadi salah satu keilmuan yang bersifat logis dan ilmiah. Erickson menemukan sebuah teknik rahasia yang dikenal dengan “indirect hypnosis”. Dalam teknik hypnosis tersebut, subjek hypnosis tidak menyadari bahwa sesungguhnya mereka telah berada dalam kondisi hypnosis.
Sebenarnya, setiap bentuk komunikasi yang dilakukan oleh setiap orang memiliki reaksi terhadap pikiran bawah sadar seseorang. Selain itu, emosi sangat menentukan kualitas komunikasi yang dilakukannya. Oleh karena itu, di dalam teknik Ericsonian hypnosis ini, komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi yang bisa memberikan reaksi terhadap pikiran bawah sadar dengan penekanan emosi-emosi tertentu yang bisa memaksimalkan informasi yanag akan disampaikan oleh penerima informasi.

Rahasia Penggunaan Action Command (Perintah Aksi)
Terkadang, seorang guru sulit untuk mengarahkan siswanya pada situasi atau kondisi tertentu. Sebagai contoh, menenangkan kelas yang sedang gaduh, meyuruh siswa untuk mengerjakan tugas, mengarahkan siswa untuk serius dalam belajar, dan sebagainya. Hal itu disebabkan pikiran bawah sadar siswa belum mengetahui dan memahami maksud dari perintah yang dimaksud. Berikut ini merupakan hal-hal ynag menjadi perhatian dalammelakukan action command.
  1. Perintah Singkat
  2. Terbatas (Makna Tidak Terlalu Banyak)
  3. Pengulangan dalam Berbagai Cara dan Berorientasi pada Tindakan

 Rahasia Penggunaan Embedded Command (EC)
Embedded Command lebih menempatkan sebuah perintah tidak secara langsung. Namun, perintah tersebut disisipkan selama proses belajar-mengajar berlangsung. Teknik ini dimaksudkan agar sebuah pesan benar-benar tidak diproses terlebih dahulu oleh pikiran sadar, tetapi langsung diserap oleh pikiran bawah sadar siswa secara perlahan-lahan. Berikut ini merupakan berbagai macam kalimat ynag mengandung makna embedded command.
  1. Negative Statement
  2. Redirecting Attention
  3. Breaking The Phrase
  4. Story Command

Bab XI
Menciptakan Daya Magnetisme Seorang Guru dalam Mengajar

Teknik-teknik yang akan didapat oleh pembaca berikut ini sebenarnya mampu mengungguli berbagai teknik gendam dan hypnosis panggung yang biasanya dilihat di televisi. Namun, disebabkan ilmu ini diperuntukkan untuk guru, pembahasannya dibatasi hanya untuk pengajaran dari seorang guru kepada siswanya. Ada tujuh kebiasaan ucapan yang siap dipraktikkan guna menciptakan daya magnetis dalam melakukan sebuah komunikasi kepada orang lain.

Gunakan Emotional Word (kata-kata emosional)
Dalam menciptakan sebuah daya magnetisme, diperlukan kata-kata yang bisa memengaruhi emosional orang lain. Berikut ini merupakan beberapa situasi penggunaan emotional word yang terkadang kita gunakan sejak kecil, antara lain:
  1. Electrical Word (Kata-kata Magnetis)
  2. Attention Focusing Statement (Kata-kata untuk Menarik Fokus Siswa)
  3. Missing Words (Kata-kata Hilang yang Ditemukan oleh Siswa)
  4. Frozen Words (Kata-kata untuk Memperkuat)
  5. Enfrozen Words (Kata-kata untuk Memperlemah)
  6. Comparative Hypnotic Word (Perbandingan Samar)

Bab XII
Rahasia Kekuatan “Positive Statement”

“Positive Statement” dalam Kehidupan Sehari-hari
Berpikir positiflah agar setiap kata yang kita ucapkan sama seperti yang pembaca pikirkan. Saat seseorang mengatakan bahwa ia selalu “berpikiran positif”, berarti orang tersebut memiliki “pola-pola positif dalam hidupnya”. Terkadang, pikiran positif tidak datang setiap saat. Hal itu disebabkan adanya permasalahan-permasalahan yang memang bisa memengaruhi seluruh pola-pola “berpikiran positif” dalam kehidupan kita.
Sebuah perkataan atau pernyataan sangat berkaitan dengan pikiran kita. Berikut ini merupakan contoh dari orang yang berpikiran positif dan orang yang berpikiran negatif sangat terlihat dari kata-kata yang diucapkan, antara lain:
  1. Orang yang Selalu Menjadikan Berpikir Positif dan Kata-kata Positif sebagai Kebiasaannya.
  2. Orang yang Selalu Menjadikan Berpikir Negatif dan Kata-kata Negatif sebagai Kebiasaannya.

Positif Statement dalam Proses Belajar-mengajar
Dengan menghilangkan kata negatif dalam kehidupan kita, secara otomatis, hal itu sangat memengaruhi kualitas diri kita dan siswa yang kita ajar. Hal tersebut disebabkan, seorang guru kerap memberikan sebuah “label” kepada siswa-siswanya secara langsung maupun tidak langsung.
  1. Pemberian Label Negatif secara langsung
  2. Pemberian Label Negatif secara Tidak Langsung

Mengganti Emosi Negatif Anda dengan Kata Positif
Seting kali, kata-kata negatif muncul disebabkan emosi seseorang dalam kondisi yang tidak baik. Saat orang sedang dalam kekesalan atau amarah, kata-kata negatiflah yang keluar dari ucapannya. Sebaliknya, saat orang tersebut dalam keadaan nyaman, kata-kata bijaklah yang keluar dari ucapannya.

Bab XIII
Jurus Rahasia Menghipnosis dan Mengatasi Berbagai Permasalahan Siswa

Jurus 1: “Locking People In a Box” pada Pengajaran
Mengunci orang ke dalam sebuah kotak, merupakan sebuah metafora atau perumpamaan bahwa sesungguhnya pikiran perlu disamakan dan diarahkan ke dalam sebuah pola berpikir yang sama.
  1. Memotivasi Siswa untuk Tetap Bersemangat di setiap Materi Pelajaran
  2. Menenangkan Siswa yang Sering Membuat Keributan di Dalam Kelas
  3. Mengubah Kebiasaan Buruk Siswa

Jurus 2: “The Principle of Atribution” pada Akhir Setiap Pelajaran
Dilakukan langkah persuasif untuk mengarahkan dan memotivasi siswa untuk terus memperhatikan kita, kapan pun dan dimana pun kita berada-baik di dalam maupun di luar kelas.

Jurus 3: “ Anchoring” Mengatasi Siswa Bermasalah di Kelas
  1. Menanam Jangkar Emosi Visual
  2. Menanamkan Jangkar Emosi Audio
  3. Menanamkan Jangkar Emosi Kinestetik
  4. Menanamkan Jangkar Emosi Gustatory

Jurus 4:” Reframe & Metaphor” Mengubah Prestasi Siswa
“pembingkaian ulang” bermanfaat untuk mengemas sebuah situasi atau keadaan yang kurang indah menjadi jauh lebih indah.

Jurus 5: “Rule & Commitment” Selama Proses Pembelajaran
Sebuah “rule” atau “aturan” sering tidak dipatuhi karena tidak adanya “commitment” atau “konsistensi” dalam menerapkan aturan tersebut.

Jurus 6:”MASTER” guna Meningkatkan Kualitas Belajar-mengajar
  1. Langkah 1: mind
  2. Langkah 2: acquiring the fact
  3. Langkah 3: search out the meaning
  4. Langkah 4: Trigger the Memory
  5. Langkah 5: exhibit
  6. Langkah 6: reflect

Bab XIV
Teknik Ampuh Mencegah dan Mengatasi Kesurupan Massal denganHipnosis

Fenomena kesurupan sering terjadi di lingkungan kita. Belakangan ini, kasus kesurupan-baik massal maupun pribadi-kerap terjadi di lingkungan sekolah. Ditinjau dari sudut pandang hipnosis, kesurupan merupakan proses perpindahan level kesadaran seseorang dari kesadaran normal ke kondisi bawah sadar secara spontan. Pada intinya, ada dua tipe perpindahan kesadaran manusia. Perpindahan kesadaran terencana dan secara spontanitas.

Faktor Pencetus Kesurupan
  1. Faktor keluarga
  2. Faktor lingkungan sekolah

Teknik Ampuh Mencegah Kesurupan
Kesurupan yang terjadi di lingkungan sekolah bisa dicegah dengan meminimalkan sumber-sumber permasalahan yang menyebabkan timbulnya kesurupan. Kesurupan yang terjadi di sekolah perlu ditilik dari lingkungan sekolah tersebut.

KESIMPULAN

Buku Hypnosis in Teaching merupakan terobosan baru di dunia pendidikan di Indonesia. Melalui teknik mengajar dengan hipnosis, guru lebih mudah menyampaikan materi. Lebih lanjut, buku ini merupakan penjabaran konsep Ki Hajar Dewantoro mengenai “tut wuri handayani” (ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani). Sekadar mengingatkan, arti dari “semboyan” penting tersebut berarti dorongan dan arahan harus diberikan guru dari belakang (tut wuri handayani), di antara murid. Guru harus menciptakan prakarsa dan gagasan (ing madya mangun karsa) dan seorang pendidik harus memberi contoh tindakan yang baik dan teladan di depan siswanya (ing ngarsa sung tulada).
Teknik hipnosis sangat penting bagi pendidik untuk mengurai persoalan komunikasi dengan anak didik. Berbagai teknik bisa untuk mencairkan suasana kelas agar lebih tenang dan hening perlu diciptakan. Oleh karena itu, guru perlu memiliki daya magnetis dalam proses belajar mengajar. Banyak teknik hipnosis yang bisa memperbaiki metode belajar-mengajar yang selama ini dirasakan gagal dan tidak efektif, seperti cara menciptakan suasana nyaman, murid menjadi tertarik dan turut dalam aktivitas belajar. Beberapa cara seperti teknik mirroring, locking people in the box, rapport, dan rahasia kontak mata.
Manfaat “positive statement” dan penampilan guru dalam mengajar juga diutarakan Andri Hakim. Andri menjelaskan, sebaiknya hindari kata negatif, sebab bisa mempengaruhi kualitas guru dan murid. Mengenai penampilan, juga berperan penting bagi seorang pendidik.  Melalui penampilan dan busana baik, siswa menjadi lebih nyaman saat diajar. Pada akhir kesimpulan, Andri Hakim berharap bahwa buku ini dapat  diaplikasi praktis untuk orangtua, guru, dan dosen.
Buku ini dari segi penampilan sangat menarik. Cover buku sangat menarik, gambar pada buku ini tidak terlalu berlebihan tetapi menarik, membuat pembaca ingin membaca buku tersebut.  Buku ini tidak terlalu tebal dan juga tidak terlalu tipis, buku ini terdiri dari 173 halaman. Bahan dari cover buku tersebut sangat bagus. Bahan cover buku ini agak sedikit timbul dan tahan air. Kertas yang digunakan pada buku ini seperti kertas koran, akan tetapi kertas pada buku ini lebih halus. Lem yang digunakan pada buku ini juga sangat kuat, sehingga lembaran-lembaran buku tidak mudah lepas. Tulisan-tulisan dalam buku ini dibuat juga sangat menarik,  tidak hanya pengertian secara teoritis tetapi ada kasus-kasus yang dapat langsung diaplikasikan ke dalam masalah.Buku ini juga memberikan kata kunci yang dapat membuat kita mengerti tentang per subbabnya. Bahasa yang digunakan dalam buku ini adalah bahasa konsultatif, tidak begitu formal tetapi sesuai dengan kaidah bahasa yang benar. Dengan bahasa yang konsultatif tidak terkesan mengurui atau pun membosankan. Buku ini juga disertakan dengan vcd langkah-langkah praktik hypnosis,  sehingga para pembaca tidak akan binggung untuk mempraktikan langkah-langkah hypnosis yang ada di dalam buku ini.

Di samping itu, buku ini juga terkadang membosankan, dikarenakan dalam buku ini tidak berwarna sehingga jika kita terlalu lama membacanya rasa bosan akan dating dan lama kelamaan akan mengantuk. Secara keseluruhan bukuini sangat bagus untuk dibaca. Buku ini menjelaskan bahwa kualitas “sosok guru” sebagai pendidik dan panutan perlu terus dipelihara, karena emosi dan pikiran bawah sadar siswa dengan mudah merekam dan meniru setiap perkataan-perkataan dan pola bahasa yang diucapkan oleh guru sehari-hari. Penulis berharap bahwa setiap Guru di Indonesia mampu menjadi suri tauladan yang dapat memberikan semangat, motivasi dan inspirasi kepada seluruh muridnya. Buku ini merupakan salah satu bacaan wajib bagi siapa saja yang terpanggil untuk menjadi pendidik yang berhasil dan berkontribusi membentuk generasi unggul. Memuat pedoman-pedoman praktis yang sangat berharga dalam mendidik diri dan para terdidik, menjadikan buku ini sebagai referensi wajib yang layak diperhitungkan, khususnya bagi para guru. Buku ini dapat menjadi inspirasi dunia pendidikan dalam meningkatkan kualitas jati diri bangsa yang dimulai dari dunia keluarga dan bangku pendidikan sekolah.


Tidak ada komentar: