Beranda

Minggu, 05 Desember 2010

SHAYENDA HIELZA - Mengatasi Pembelajaran Yang Membosankan Dengan Menggunakan Metode Yang Menarik

Mengatasi Pembelajaran Yang Membosankan
Dengan Menggunakan Metode Yang Menarik
Oleh Shayenda Hielza



Judul : Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif
Tahun Terbit : Cet 1: 2007, Cet 6: Juli 2009
Kertas & Halaman : 292 + xxviii Halaman, isi kertas HVS
Buku : 15,5 x 23 cm, Soft Cover
Kategori : Pendidikan
ISBN : 978-979-026-044-3

Berbicara mengenai pendidikan di negeri ini memang tidak akan pernah ada habisnya.Di dalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sudahkan pendidikan kita sesuai dengan isi uu tersebut? jawabannya tentulah belum. Sistem pendidikan yang ada dalam dunia sekolah kita saat ini memiliki banyak kelemahan, sejauh ini siswa belajar secara pasif mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh guru, sering pula diikuti dengan keharusan menghafal atau mengerjakan soal latihan tertentu demi untuk menguasai materi pelajaran atau bahkan agar menjadi ranking, juara kelas, memperoleh NEM tinggi atau IP baik. 
Konsep belajar aktif sudah dikembangkan oleh Confusius, 2400 tahun yang silam dengan mengemukakan teori sebagai berikut :  What I hear, I forget. What I see, I remember. What I do, I understand. Yang artinya: Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya lihat, saya ingat. Apa yang saya lakukan, saya paham. Dari teori ini selanjutnya Mel Silberman dalam bukunya  ” Active Learning ”, 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Dalam buku ini tidak hanya tiga hal yang harus dilakukan dalam belajar tetapi juga membutuhkan adanya sesuatu yang ditanyakan, lalu didiskusikan kemudian belajar untuk mengajarkannya. Hal ini dimaksudkan agar murid dapat mengembangkan semua kemampuan yang dimilikinya, agar para murid dapat mencapai hasil belajar yang baik dan tidak bosan dalam belajar. Dalam penelitian membuktikan tentang perhatian anak didik yang berkurang setelah berlalunya waktu. Misalnya pada penelitian Pollio (1984) yang menunjukkan bahwa siswa pada saat berada dalam ruang kelas hanya memperhatikan pelajaran sekitar 40% dari waktu pembelajaran yang tersedia. Sementara itu penelitian McKeachie (1986) menyebutkan bahwa pada sepuluh menit pertama perhatian siswa mencapai 70%, dan setelah itu berkurang menjadi 20% pada waktu 20 menit terakhir.
Dengan pernyataan Confucius tersebut di atas Mel Silberman (1996) memodifikasi dan memperluas menjadi paham belajar aktif menjadi, sebagai berikut: Apa yang saya dengar saya lupa (What I hear, I forget ); Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit (What I hear and see, I remember a little ); Apa yang saya dengar, lihat, dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa teman, saya mulai paham (What I hear, see, and ask question about or discuss with someone else, I begin to understand ). Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan (What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill ); Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya menguasainya (What I teach to another, I master ) dalam buku Active Learning.
Di dalam buku Amartya Sen seorang ekonom filsuf pemenang hadiah Nobel, yang berjudul Development as Freedom (2000), menjelaskan tentang membedakan nilai penting pilihan dari dalam dan dirinya sendiri, dari peran fungsional yang dimainkan oleh pilihan dalam kehidupan. Awalnya dari pernyataan Confucius lalu pada buku Amartya Sen, hal inilah yang menjadikan Mel Silberman mengembangkan pemikirannya,  sehingga mampu “melahirkan” buku 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Mel Silberman terinspirasi dari kedua pernyataan tersebut, lalu merumuskan strategi-strategi penting yang harus dilakukan oleh para pendidik guna menciptakan belajar aktif, dan suasana kelas yang positif agar mampu mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.
Pada saat menuliskan buku ini Mel Silberman mengembangkannya bukan tanpa suatu alasan yang jelas. Proses lahirnya dari buku ini karena fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan di Amerika, murid sering diajak untuk memulai proses pembelajaran yang pada saat itu kondisi mental mereka belum siap untuk menerima materi pelajaran yang diberikan oleh pengajar. Maka dari itu dalam hasil pembelajaran yang terjadi adalah ketidakmaksimalan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Mel Silberman pun saat ini dikenal sebagai psikolog internasional yang fokus utamanya adalah bidang pendidikan dan bukunya yang berjudul 101 Strategi Membuat Pelatihan Aktif bahkan terpilih menjadi salah satu buku pelatihan dan pengenbangan terbaik versi Training Magazine. Dari hal ini bisa dibuktikan bahwa Mel Silberman memiliki apresiasi yang tinggi khususnya dalam menulis hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran karena mempunyai latar belakang pendidikan dan karya-karya yang telah dihasilkannya,
Buku ini baik sekali untuk para calon guru, guru, maupun murid. Dalam buku Mel Silberman yang berjudul 101 Strategi Pembelajaran Aktif ini banyak sekali metode-metode yang dapat menjadi acuan untuk pembelajaran yang aktif di dalam maupun di luar kelas. Dalam buku ini sudah terpapar dengan jelas, dalam setiap sub bab diberikan penjelasan satu persatu dari isi subbab tersebut. Semua yang ada dari subbab satu sampai empat diperjelas dengan rinci, mulai dari metode sampai tata cara pembelajarannya dijelaskan sejelas mungkin dengan baik.  Buku ini sangat menolong sekali untuk keluar dari cara pengajaran yang membuat murid bosan dan jenuh serta meninggalkan cara pengajaran yang hanya memberikan ceramah pada murid sehingga murid tidak dapat mengembangkan kreatifitasnya. Dalam buku ini pembaca dapat mengetahui lebih banyak tentang strategi pembelajaran yang efektif dan tidak membosankan, ini merupaka salah satu cara agar sistem pembelajaran di kelas lebih efektif dan tidak membosankan. 

Sumber Referensi:
·        Buku 101 Strategi Pembelajaran Aktif karangan Mel Silberman
·        http://duniapendidikan.wordpress.com/

2 komentar:

ulfah mutia rani mengatakan...

Secara keseluruhan resensi yang dibuat oleh Shayenda Hielza ini sudah baik, karena terdapat pendahuluan, isi, dan kesimpulan. Deskripsi buku yang dibuat sudah lengkap berisi penjelasan judul, penulis, penerbit, halaman, tebal buku, dan ISBN serta dalam deskripsi ini juga dicantumkan kategori buku. Dalam pendahuluan resensi ini pun juga sudah sangat baik karena Shayenda telah memaparkan latar belakang buku Active Learning itu dibuat. Dalam isi resensi ini Shayenda telah memberikan ringkasan isi dari buku yang diresensi. Namun, dalam isi resensi ini tidak ada perbandingan dengan buku lain, hanya membandingkan pendapat-pendapat yang terdapat dalam buku yang diresensi itu saja. Selain itu, sasaran pembaca, keunggulan buku, dan deskripsi penulis sudah dipaparkan dengan baik. Tetapi sayangnya, Shayenda tidak memaparkan tentang kelemahan buku dari segi bahasa dan teknik percetakan serta teknik penyusunan.
Bila dari segi teknik penulisan, Shayenda sebagai penulis resensi ini terlihat kurang teliti dalam menerapkan EYD. Hal ini dapat dilihat dari kesalahan penulisan beberapa kata dan penggunaan tanda baca. Misalnya saja kata uu pada paragraf pertama seharusnya ditulis dengan huruf capital karena itu merupakan singkatan dari Undang-undang. Salah satu kesalahan lainnya adalah tidak menggunakan tanda baca koma pada paragraf ketiga kalimat pertama yakni setelah kata di atas seharusnya dibubuhi dengan tanda baca koma, namun Shayenda tidak membubuhinya. Bila dilihat dari keterpaduan antar kalimat satu dengan kalimat lainnya, kata satu dengan kata lainnya, dan paragraf satu dengan paragraf lainnya sebenarnya sudah baik. Namun, ada beberapa kalimat yang tidak padu antara satu kata dengan kata lainnya, misalnya pada paragraf ketiga kalimat pertama.

aditya pramana mengatakan...

Terima kasih atas info mengenai buku ini. sangat bermanfaat untuk saya sebagai seorang pengajar karena saya bingung dalam membuat metode baru untuk mengajar di kelas.