Beranda

Minggu, 05 Desember 2010

NURMALA SARI - Strategi Pembelajaran Aktif Mel Silberman (Belajar Lebih Cepat dan Pintar dengan Kolaboratif Efektif)


Strategi Pembelajaran Aktif Mel Silberman
(Belajar Lebih Cepat dan Pintar dengan Kolaboratif Efektif)
Oleh: Nurmala Sari


Judul buku     :           Active Learning (101 Strategi Pembelajaran Aktif) 
Penulis            :           Mel Silberman 
Penerbit         :           Pustaka Insan Madani 
Tahun Terbit  :           2009 
Cetakan ke     :           6 
Tebal Buku     :           292 Halaman 
ISBN                :           978-979-026-044-3

            Banyak tim sepak bola yang kalah karena strategi. Banyak tim sepak bola yang menang juga karena strategi. Penerapan strategi dalam permainan sepak bola merupakan hal yang penting karena turut menentukan prestasi. Hal yang sama juga berlaku pada pembelajaran di kelas. Memang hasilnya bukan angka kemenangan seperti dalam permainan sepak bola, melainkan pencapaian kompetensi peserta didik atau hasil belajar peserta didik. Namun untuk menjamin pencapaian hasil belajar itu, seorang guru harus mempunyai strategi pembelajaran. Menurut Sudirdja dan Siregar (2004:6) Strategi pembelajaran adalah upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah (facilitated) pencapaiannya. Di sini, keberadaan strategi menjadi keharusan untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.

Pelopor Strategi Pembelajaran Aktif
            Strategi pembelajaran merupakan hal yang dibahas dalam buku buah karya Mel Silberman ini, yang mencoba mengungkap informasi secara lengkap bahwa strategi pembelajaran di dunia pendidikan itu banyak. Maka jika seorang guru miskin dalam hal strategi pembelajaran, dapat dikatakan guru tersebut ketinggalan arus zaman yang dinamis.
            Mel Silberman menawarkan strategi pembelajaran aktif yang bermula dari pernyataan Confisius, yakni:
·           Apa yang saya dengar saya lupa;
·           Apa yang saya lihat saya ingat sedikit; dan
·           Apa yang saya dengar, lihat dan diskusikan saya mulai mengerti.
Namun, pernyataan tersebut ia kembangkan dan ia perluas dengan menambahkan pernyataan berikut :
·           Apa yang saya lihat, dengar, diskusikan dan kerjakan saya dapat pengetahuan dan ketrampilan; serta
·           Apa yang saya ajarkan saya kuasai.       
Pernyataan di atas menekankan pada pentingnya belajar aktif agar apa yang dipelajari peserta didik di bangku sekolah tidak menjadi suatu hal yang sia-sia. Pernyataan di atas sekaligus menjawab permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran, yaitu tidak tuntasnya penguasaan peserta didik terhadap materi pembelajaran.
Buku ini adalah salah satu buku Mel Silberman - yang memiliki lebih dari 35 tahun pengalaman - untuk berbagi ide praktisnya guna membantu orang belajar lebih cepat dan pintar dengan kolaborasi efektif. Mel Silberman adalah seorang psikolog yang dikenal secara internasional sebagai pelopor dalam bidang pembelajaran aktif, kecerdasan interpersonal dan pengembangan tim. Mel menerima gelar Ph.D-nya dari Brandeis University, gelar psikologi pendidikan dari University of Chicago, dan ia adalah psikolog yang berlisensi di negara bagian New Jersey. Selain buku ini, ia juga menerbitkan buku-buku lain, seperti: Active Training (A Handbook of Techniques, Designs, Case Examples, and Tips - third edition); PeopleSmart (Developing Your Interpersonal Intelligence); The Best of Active Training I & II; Training the Active Training Way; dan lain-lain.
            Mel Silberman meninggal dunia pada 20 Februari 2010. Dia memegang rekor kelangsungan hidup (13 tahun) untuk kanker paru-paru stadium 4 di Princeton Medical Center. Kini, hanya tulisan hasil karya Mel yang membuat memorinya tetap hidup.

Tak Hanya untuk Pendidikan
Active learning termasuk buku nonfiksi dengan kategori pendidikan, namun sasaran pemasarannya tak hanya untuk orang-orang dalam dunia pendidikan saja. Buku ini juga berguna bagi orang tua yang hendak meningkatkan kualitas belajar anak atau orang umum lainnya yang hendak ingin tahu perkembangan dunia pendidikan saat ini terutama berkenaan strategi pembelajaran yang akan membuat orang belajar lebih cepat dan pintar.

Belajar Lebih Cepat dan Pintar dengan Kolaboratif Efektif
Mel Silberman berusaha membuka mata kita mengenai konsep pengajaran dan pendidikan yang selama ini disamakan namun faktanya berbeda. Karena menurut Mel, pengajaran hanya terjadi satu arah dan peserta didik hanya diilustrasikan sebagai tong kosong yang terus-menerus diisi hingga meluap dan sia-sia. Jelas berbeda dengan pendidikan yang dijabarkan pada bagian pendahuluan.
Kemudian - sesuai dengan judulnya -  secara keseluruhan buku ini memberikan 101 strategi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk tinjauan luas, prosedur, dan variasi belajar yang akan membentuk sikap aktif dari siswa. Tak ada lagi alasan kekurangan strategi bagi guru dengan kehadiran buku ini. 101 strategi itu dipayungi oleh tiga pokok bahasan, yaitu: 1.Cara mengaktifkan siswa sejak dini; 3.Bantuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap secara aktif; serta 4. Kiat belajar tetap ingat. Hal terpenting berupa tujuan dalam tinjauan luas pada tiap strategi disajikan dengan organisasi yang khas, dalam ruang khusus dan dalam bentuk tulisan yang besar dan tebal. Pengorganisasian buku yang rapi, kesinambungan yang runtut - dimulai dari pengenalan konsep hingga akhir buku berupa evaluasi pembelajaran – dan contoh penerapan strategi pada tiap prosedurnya, membuat kita paham akan pentingnya sikap aktif siswa dalam pembelajaran.
Selain itu, pernyataan Confisius yang kemudian dikembangkan oleh Mel tak hanya sekedar sumber ide awal yang melatarbelakangi adanya buku ini. Pernyataan Confisius yang telah disempurnakan oleh Mel itu menjadi dasar dari strategi-strategi yang ada. Misalnya, strategi mengajar teman sebaya. Strategi ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang sama, saat ia menjadi narasumber bagi yang lain. Inilah pembuktian bagi peserta didik bahwa pelajaran benar-benar dikuasai hanya apabila ia mampu membantu mengajarkan kepada peserta didik lain. Jadi, pernyataan ‘Apa yang saya ajarkan, saya kuasai’ sesuai dengan strategi mengajar teman sebaya. Dengan hal-hal di atas, tujuan Mel untuk membantu orang dalam belajar lebih cepat dan pintar dengan kolaboratif efektif benar-benar tergambarkan dari isi keseluruhan buku ini.
Menarik dan Praktis
Lebih dalam pembelajaran aktif memiliki kelebihan dibandingkan pembelajaran kooperatif. Dalam 101 strategi pembelajaran aktif yang disajikan dalam buku ini telah mencakup pembelajaran kooperatif, namun dengan hal yang lebih baik. Karena strategi pembelajaran aktif yang memiliki sifat kooperatif telah dirancang meminimalkan terjadinya peran yang tidak seimbang dalam tim yang sering terjadi dalam pembelajaran kooperatif.
Dengan demikian, buku ini sangat menarik karena menyajikan materi praktis untuk membantu guru mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih mengarah pada pengembangan potensi manusia. Melalui berbagai strategi yang ditawarkan bisa dioptimalkan berbagai potensi yang dimiliki oleh siswa dan dengan metode yang tepat seseorang bisa meraih prestasi belajar secara berlipat ganda. Hal ini tentu saja merupakan peluang dan tantangan yang menggembirakan bagi kita sebagai kalangan yang terlibat dalam dunia pendidikan.

Referensi :


3 komentar:

ririn puspitaningrum mengatakan...

sebuah resensi akan menggambarkan atau mendeskripsikan bagaimana sebuah buku dipromosikan, apakah layak dibeli atau tidak. di dalam resensi Nurmala Sari ini, saya kira sudah cukup tergambarkan mengenai buku active learning yang diresensikannya. judul resensi ini adalah "strategi pembelajaran aktif Mel Silberman (belajar lebih cepat dan pintar dengan kolaboratif efektif)" yang di dalamnya terdapat beberapa subjudul yang mewakili argumen-argumen nurmala sari sebagai peresensi yang saya nilai pun sudah cukup baik. namun, ada beberapa hal yang saya telusuri agak kurang di dalam resensi nurmala sari ini.

pertama, resensi dimulai pada bagian pendahuluan yang mengambil perihal analogi sebagai penjelas tentang awal pengenalan buku active learning. sayangnya, penganalogian tersebut tidak disertai dengan hubungan antara analogi dengan buku yang diresensi. penganalogian yang hanya bersifat secara umumnya saja mengenai "strategi pembelajaran". jadi, saya kira pendahuluannya hanya berupa penganalogian dan tidak lebih dari itu.

kedua, menurut saya ada beberapa bagian pengenalan pengarang yang tidak terlalu dipentingkan untuk dimasukkan ke dalam resensi ini. hal tersebut ada di paragraf kelima yang mengenai cerita meninggalnya Mel Silberman.

ketiga, ada beberapa kesalahan dalam penulisan, misalnya pada paragraf kedelapan tentang pokok bahasan yang ada di dalam buku. peresensi juga tidak menampilkan kelemahan buku yang diresensinya. saya pikir, di dunia ini tidak ada buku yang sempurna, maka pastilah ada kelemahannya, akan tetapi dalam resensi ini sekali lagi penulis tidak menjelaskan mengenai kelemahan buku.

dibalik itu semua - komentar yang telah saya paparkan di atas, pasti ada poin-poin tambah mengenai resensi ini. misalnya saja seperti tema dari buku yang diresensi. tema buku tersebut diungkapkan secara tersirat oleh peresensi sehingga pembaca dapat menyimpulkan sendiri apa tema dari buku tersebut dan itu merupakan nilai tambah yang saya berikan untuk peresensi.

kemudian, peresensi memberikan latar belakang mengenai kepenulisan buku dan manfaat buku untuk kalangan guru. sebelum mengungkapkan latar belakang, peresensi mengemukakan teori-teori yang berhubungan terlebih dahulu dan sekali lagi itu akan menjadi nilai tambah untuk peresensi.

selain itu, peresensi juga mengungkapkan garis besar isi buku yang ia resensi dan dalam mengungkapkannya pun, peresensi menggunakan "bahasanya" sendiri tanpa mengutip dari buku active learning yang diresensinya. hal tersebut jarang kita temukan dalam resensi-resensi lain yang menurut saya kebanyakan mengutip kalimat-kalimat yang ada di buku.

sekian komentar dari saya...
apabila kurang berkenan, kiranya saya memohon maaf...
_terima kasih_

Anonim mengatakan...

asslmkm..
sangat senang sekali membaca resensi (nur malasari), pembelajaran sekarang memang memerlukan strategi yg tepat/cocok untuk sikon peserta didik.. dan sebagai pendidik perlu memahami nd menguasai itu.. terimakasih untuk resensi buku yg saudari tulis.. sy berminat utk memiliki bukuny..

wss..

Jugde Pau mengatakan...

segment kedua kurangi pembandingan thd confusius. Lebih fokus ke makna kolaborasi itu sendiri. Misalnya ttg mengajar sebagai kiat belajar itu sebetulnya bisa di elaborasi.

segment ketiga terakhir malah kehilangan pokok pikirannya. Jawab dua ...pertanyaan ini : Kenapa cara ini menarik ? Apa bukti cara ini praktis ? kembangkan.

*Senyum ringan*
Selamat menulis...