Resep Wajib Bagi Pendidik
Oleh Ayu Puspa Nanda
Judul Buku : Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif
Penulis : Melvin L. Silberman
Penerjemah : Sarjuli, Adzfar Ammar, Sutrisno, Zainal Arifin, Ahmad dan Muqowin
Penerbit : Pustaka Insan Madani
Cetakan : 2007
Ukuran : 15,5x 23cm
Penulis : Melvin L. Silberman
Penerjemah : Sarjuli, Adzfar Ammar, Sutrisno, Zainal Arifin, Ahmad dan Muqowin
Penerbit : Pustaka Insan Madani
Cetakan : 2007
Ukuran : 15,5x 23cm
Tebal : 292 halaman
ISBN : 978-979-026-044-3
Aktivitas belajar mengajar tidak selamanya berlangsung secara wajar. Dalam prakteknya, banyak ditemukan masalah baik yang disebabkan oleh guru ataupun masalah yang datangnya dari siswa itu sendiri. Atas dasar itulah banyak pakar yang membahas dan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang kerap terjadi dalam proses belajar mengajar. Berbagai model pembelajaran diluncurkan demi memperbaiki kualitas pendidik dalam menyampaikan ilmu kepada peserta didiknya.
Salah satu pakar yang menerbitkan buku tentang pembelajaran aktif adalah Mel Silberman. Beliau adalah seorang psikolog internasional. Tujuan beliau menulis buku Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif adalah untuk memberikan resep jitu kepada pendidik untuk mengatasi permasalahan yang kerapkali dihadapi. Secara keseluruhan buku ini menyajikan 101 strategi mengajar yang disajikan dalam bentuk petunjuk, kiat, cara, pedoman maupun prosedur belajar yang akan membentuk sikap aktif pada diri siswa. Jika Anda membuka bagian pendahuluan dari buku Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif karya Mel Silberman, anda akan menemukan kalimat seperti ini:
“Anda dapat memberi tahu para peserta didik tentang apa yang perlu mereka ketahui dengan sangat cepat. Tetapi mereka bahkan lebih cepat melupakan apa yang Anda beritahukan kepada mereka”
Pernyataan di atas sesuai dengan pernyataan Confusius pada 2400 tahun yang lalu. Terdapat beberapa alasan mengapa orang lebih cepat melupakan apa yang mereka dengar. Hal tersebut pun akan tetap terjadi ketika siswa hanya mendengar apa yang pengajarnya berikan. Satu-satunya cara yaitu menerapkan pelatihan yang aktif kepada siswa karena pada saat itulah siswa menggunakan otak mereka untuk mempelajari ide-ide, mengatasi masalah-masalah dan menerapkan apa yang mereka pelajari.
Buku ini dibagi menjadi empat bagian pembahasan yakni memperkenalkan konsep belajar aktif, bagaimana membuat peserta didik menjadi aktif sejak dini, bagaimana membantu peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap secara aktif dan yang terakhir bagaimana belajar agar tidak lupa. Keempat pembahasan tersebut saling bersinergi. Mel Silberman menjelaskan dengan rinci satu per satu metode yang ia kenalkan kepada pembaca. Hal ini membuat pembaca mudah untuk menangkap model pembelajaran yang disajikan dan semakin tergugah untuk menjadi pendidik yang lebih berkualitas.
Kini, banyak buku yang membahas tentang pengajaran berkualitas, seperti Cooperative Learning, Quantum Teaching, e-Learning, Quantum Learning dan sebagainya. Masing-masing dari buku tersebut sebenarnya hampir sama isinya yakni memberi tips bagaimana cara mengajar dan belajar tetapi perbedaan yang mendasar dengan buku Active Lerning karya Mel Silberman adalah dengan adanya cara-cara yang lebih lengkap dan spesifik dalam penyajian yang diberikan. Dalam buku ini, mulai dari posisi duduk, permainan sampai sentimen penutup, semuanya dipaparkan dengan jelas. Guru hanyalah fasilitator sedangkan objek utamanya adalah siswa.
Sebagai sebuah ide, tawaran strategi pembelajaran yang disajikan Silberman merupakan sesuatu yang cukup menarik bagi proses pembelajaran di sekolah Indonesia yang cenderung menggunakan cara konvensional. Untuk pelaksanaannya diperlukan beberapa prasyarat yang harus disiapkan dengan benar dan konsisten, karena walaupun terlihat sangat sederhana tetapi diperlukan pemahaman yang benar, sistem yang menunjang dan perangkat yang memadai.