Beranda

Rabu, 09 Februari 2011

STRATEGI PEMBELAJARAN MENYENANGKAN DENGAN HUMOR

Oleh Kelompok 6 :
- Maulana Husada
- Nurul Assokhawati
- Ririn Puspita Ningrum
 
Identitas Buku
Judul Buku : Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor
Pengarang : Darmansyah, S.T., M. Pd
Penerbit : PT Bumi Aksara
Cetakan : Cetakan pertama, Oktober 2010
Halaman : 204 halaman

Pendahuluan
Seorang guru adalah pemimpin di dalam kelasnya. Pemimpin siswa-siswanya pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Seorang guru pun harus bisa menguasai dan mengendalikan kelas. Guru harus tahu bagaimana cara membuat proses belajar mengajar tidak menjenuhkan dan selalu menyenangkan untuk para siswa, sehingga dibutuhkan strategi-strategi yang tepat dalam prosesnya.
Laporan buku ini dibuat dalam rangka ingin mengetahui dan menerapkan sebuah strategi pembelajaran yang variatif dan tidak monoton, sehingga siswa tidak lagi merasa bosan dan merasa mengantuk saat proses belajar mengajar berlangsung. Salah satu buku yang menerapkan strategi pembelajaran yang variatif dan tidak monoton adalah buku yang berjudul “Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor” yang ditulis oleh Darmansyah, S.T., M. Pd. Buku yang diterbitkan oleh PT. Bumi Aksara, Jakarta berjumlah 204 halaman ini termasuk dalam kategori buku baru karena diterbitkan pada bulan Oktober tahun 2010 dengan edisi pertama dan juga cetakan pertama.
Buku ini terdiri dari enam bab. Pada bab pertama membahas tentang pendahuluan dan perkenalan mengenai bagaimana strategi pembelajaran yang cocok untuk para siswa sehingga siswa menjadi “betah” dalam belajar di sekolah. Bab dua berisi penjelasan mengenai strategi pembelajaran yang menyenangkan. Bab tiga mengenai humor dalam pembelajaran, bab empat mengenai teori humor, kajian empiris, dan kecerdasan emosional, bab lima mengenai jenis humor dalam pembelajaran, dan yang terakhir, bab enam tentang waktu dan teknik menggunakan humor.
Buku ini dirasa sangat perlu karena memberikan informasi kepada para praktisi pendidikan tentang penggunaan humor dalam membantu menciptakan suasana suasana pembelajaran yang menyenangkan. Selain materinya berupa kajian teoritis tentang pembelajaran yang menyenangkan melalui humor, juga didukung oleh hasil penelitian.

Isi Laporan
Buku yang berjudul “Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor” ini dalam setiap bagiannya disusun cukup lengkap, disertai pengantar sebelum materi di setiap bagiannya, catatan tubuh dan dihiasi gambar menarik yang mendukung pernyataan penulis. Hadirnya buku strategi pembelajaran ini sangat bermanfaat untuk para pendidik dan calon pendidik yang ingin meningkatkan kualitas interaksi terhadap peserta didik demi menciptakan suasana menyenangkan melalui humor.
Perkenalan awal buku ini diperkenalkan oleh penulis pada bagian kedua dengan mendekatkan terlebih dahulu konsep strategi pembelajaran menyenangkan. Konsep tersebut diuraikan menjadi dua hakikat yakni hakikat strategi pembelajaran dan hakikat strategi pembelajaran menyenangkan. Strategi pembelajaran dalam buku ini adalah strategi pengorganisasian, penyampaian dan pengelolaan berbagai sumber belajar yang dapat mendukung terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan berhasil secara efektif. Sedangkan strategi pembelajaran menyenangkan merupakan upaya guru untuk menciptakan suasana menyenangkan dalam pembelajaran. Upaya guru demi terlaksananya proses belajar-mengajar yang efektif dapat dilakukan dengan memperhatikan lingkungan fisik kelas, musik dalam pembelajaran, dan interaksi guru dengan siswa.
Selanjutnya perkenalan penulis pada bagian ketiga berbicara humor dalam pembelajaran. Penulis melihat bahwa di negara lain humor telah menjadi objek kajian peneliti dan praktisi sejak lama. Meski di Indonesia banyak anggapan yang menyatakan sisipan humor tidak bermanfaat, mengganggu keseriusan belajar, merongrong wibawa guru atau dosen dapat saja dibenarkan. Anggapan tersebut muncul karena mereka belum mengetahui betapa humor itu memiliki efek yang amat baik dalam meningkatkan kualitas interaksi dan komunikasi dalam pembelajaran. Humor dalam pembelajaran dapat dilakukan guru dengan menggunakan sisipan kata-kata, bahasa, gambar, anekdot, cerita singkat, kartun, karikatur, peristiwa sosial, pengalaman hidup, lelucon atau plesetan yang dapat merangsang terciptanya suasana riang, rileks dan menyenangkan dalam pembelajaran yang mampu menggelitik siswa untuk tertawa. Bukan berbentuk lawakan yang terkadang menyangkut pribadi seseorang, politik, sara, seks dan pornografi yang kurang bermanfaat. Secara garis besar ada empat manfaat humor dalam pembelajaran, yaitu: membangun hubungan dan meningkatkan komunikasi antara guru dan peserta didik, mengurangi stres, membuat pembelajaran menjadi menarik, dan meningkatkan daya ingat suatu materi pembelajaran.
Menghayati dunia humor kepada pembaca, penulis menguraikan secara lebih mendalam pada bagian keempat dalam buku ini yakni mengenai teori humor, kajian empiris dan kecerdasan emosional.  Teori humor menurut Kaplan dan Pascoe (1977) dikelompokkan menjadi tiga yakni teori psikologi, teori antropologi dan teori kebahasaan. Pembicaraan selanjutnya membahas mengenai kajian empiris tentang humor bahwa selain humor menjadi objek kajian yang menarik, sosok yang humoris merupakan kriteria pendidik yang disukai peserta didik berdasarkan penelitian penulis. Hadirnya humor sebagai sarana dalam menciptakan pembelajaran menyenangkan perlu didukung oleh kecerdasan emosional yang memadai. Karena kecerdasan emosional ikut menentukan keberhasilan proses dan hasil belajar.
Merencanakan penggunaan humor dalam pembelajaran merupakan salah satu kemampuan penting yang dibutuhkan seorang pendidik. Penulis membagi perencanaan dalam menyisipkan humor menjadi dua jenis humor yakni planned humor dan unplanned humor. Bagian kelima ini akan membantu kesulitan pendidik dalam memilih humor yang tepat dan sesuai situasi dan kemampuan pendidik. Hal penting dalam menyisipkan humor ini yakni meyakinkan dan mengarahkan peserta didik bahwa bahan humor yang digunakan terkait secara kontekstual dengan pembelajaran  yang sedang dihadapi.
Menyajikan humor tidaklah terus-menerus dilakukan selama pembelajaran. Hal yang harus dilakukan adalah strategi dalam merancang waktu yang tepat agar tidak menimbulkan masalah di dalam kelas. Kelas akan menjadi gaduh, materi tidak tersampaikan, atau tujuan pembelajaran tidak tercapai. Karenanya bagian terakhir dalam buku ini berbicara mengenai waktu dan teknik menggunakan humor. Waktu yang tepat untuk menggunakan humor dalam pembelajaran dibagi menjadi tiga kesempatan yakni perkenalan awal, saat jeda strategis, dan di akhir sesi pembelajaran.
Secara keseluruhan buku ini dapat dikatakan cukup lengkap. Penulis menyajikan materi yang kompleks berupa kajian teoritis tentang pembelajaran yang menyenangkan melalui humor yang didukung oleh hasil penelitian yang diadopsi dari tesis dan disertasi penulis, manfaat humor dalam pembelajaran, merancang humor dalam menghadapi peserta didik, dan memperhitungkan waktu dan teknik menggunakan humor. Pada prinsipnya, buku ini menjawab kesulitan peserta didik dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan melalui humor. Buku ini dapat dijadikan pedoman bagi pendidik dan calon pendidik demi tercapainya tujuan yang diharapkan dan terciptanya interaksi dan komunikasi yang bermutu.

Kesimpulan
Humor sebagai salah satu bentuk interaksi dan komunikasi menyenangkan sudah beralih yang umumnya digunakan sebagai seni pertunjukkan atau media hiburan menjadi sebuah strategi pembelajaran. Latar belakang pengarang sebagai pendidik membuat Darmansyah optimis bahwa strategi ini akan memicu interaksi dan komunikasi menyenangkan antara pendidik dan peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan penjabaran yang begitu fasih yang merupakan hasil penelitian tesis dan disertasinya yang dikembangkan menjadi sebuah buku yakni, “Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor”.
Buku ini mengantarkan pengetahuan tentang penggunaan humor dalam membantu menciptakan suasana pemebelajaran menyenangkan. Dimulai dari pendahuluan yang menjelaskan latar belakang terciptanya buku ini. Apa sebenarnya strategi pembelajaran menyenangkan? Bagaimana humor dalam pembelajaran? Hubunan antara humor, kajian empiris dan kecerdasan emosional? Apa saja jenis humor dalam pembelajaran serta waktu dan teknik menggunakan humor? Semuanya tersusun secara baik dan jelas dalam tiap-tiap babnya.
Pada penjelasannya pembaca akan disuguhkan dengan pendapat dari para ahli dan teori-teori yang mendukung. Darmansyah juga menggabungkan teori-teori tersebut dengan contoh-contoh humor berikut analisisnya sehingga memudahkan para pendidik yang merupakan sasaran dalam buku ini mampu memilih jenis humor yang tepat. Contoh-contoh humor tersebut disajikan dengan gambar dan keterangan penjelas. Hal ini akan memudahkan pendidik dalam menerapkan strategi pembelajaran yang menyenangkan.
Beberapa kekurangan dalam buku ini amat disayangkan. Penyuntingan isi buku seperti beberapa kesalahan penulisan huruf terasa mengganggu pembaca. Hal lain yang harus diperhatikan adalah penggunaan contoh humor yang dirasa sudah tidak efektif lagi jika diterapkan serta penggunaan bahasa asing dalam beberapa istilah perngertian humor dan teori humor tidak diterjemahkan sehingga amat menyulitkan pembaca dalam menyerap makna atau pesan dalam buku ini.
Tidak dapat dipungkiri, buku ini dapat menjadi rujukan khususnya oleh tenaga pendidik untuk menerapkan strategi pembelajaran yang variatif yakni melalui humor. Keunggulan humor yang ditampilkan dalam suasana kelas akan memberikan nuansa keriangan, kesetiaan, motivasi dan demokrasi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, humor yang dibingkai secara tepat sesuai dengan kondisi kultur dan emosional pembelajar akan menjadi alternatif strategi belajar yang jitu dan sangat menyenangkan demi mewujudkan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

1 komentar:

vick mengatakan...

kalo gak di bumbui dg humor, anak2 ny malah tidur...