Beranda

Minggu, 05 Desember 2010

ANDINI PUTRI PRIBADINI - Kritik Tenaga Pendidik Kuno

 Kritik Tenaga Pendidikan Kuno
Oleh: Andini Putri Pribadini



Active Learning 101 Strategi Pembelajaran aktif
Penulis : Melvin L. Silberman
Penerbit : Pustaka Insani Mandiri, Depok, 2009
Dimensi : 15,5 cm x 23 cm
Tebal : 320 halaman



Globalisasi menuntut perubahan di segala aspek. Perubahan yang menyeluruh tersebut menyentuh aspek pendidikan. Perubahan pada aspek pendidikan dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dan kualitas komponen pendidikan dan peserta didik. Indonesia sebagai negara yang mengalami banyak krisis termasuk di dalamnya krisis pendidikan, mengenyam politik pendidikan yang kacau balau. Hal ini dapat dibuktikan dengan seringnya berlangsung pergantian kurikulum secara cepat, proses pembelajaran yang hanya terarah pada satu orang, dan lain sebagainya. Pengajaran yang sifatnya terpusat pada guru, hanya mengantarkan teori pada siswa. Beberapa lembaga pendidikan kerap kali mengharapkan siswanya untuk lebih kreatif dan kritis, namun gaya pembelajaran yang dilakukan di sekolah tidak mendorong siswa untuk menjadi individu yang kreatif. 
Pengajaran yang hanya terpusat pada pengantaran teori ternyata membawa efek negatif di berbagai segi kehidupan. Hal tersebut sebagai akibat dari kurangnya pengajaran budaya, kultural, dan sosial.

Era modernisasi menuntut dan mengeritik tenaga pendidik untuk mengubah gaya belajar mengajar bagi siswa dan guru. Gaya pengajaran yang baik meminta guru untuk melibatkan siswa sebagai aktor dalam proses belajar mengajar, bukan hanya sebagai subjek atau objek pendidikan. Dengan demikian, perlu diterapkan atau dilakukan pembaharuan metode dalam mengajar dari cara mengajar yang monoton dengan berceramah menjadi proses pembelajaran yang mengajak siswa untuk berperan aktif.

Berdimensi 15,5 cm x 23 cm dan jumlah halaman sebanyak 320 halaman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif terbitan Depok, Pustaka Insani Mandiri, pada tahun 2009 berhasil menampilkan beragam metode aktif dan menyenangkan untuk proses belajar mengajar. Melvin L. Silberman menuliskan berbagai ide cara mengajar aktif yang diperuntukkan bagi guru, dosen, dan mahasiswa secara khusus juga masyarakat secara umum. Buku tersebut membantu para tenaga pendidik kuno untuk meninggalkan tradisi berceramah yang monoton dari tahun ke tahun. Buku nonfiksi yang membahas pendidikan dari segi proses pembelajaran di sekolah ini menyajikan berbagai metode aktif dengan penulisan yang berformat poin langkah. Berbagai metode yang dapat digunakan untuk aneka pelajaran diklasifikasikan ke dalam 4 bagian. Bagian pertama, memperkenalkan konsep belajar aktif yang terdiri dari model-model belajar, dimensi sosial belajar, kepedulian terhadap belajar aktif, inti dan kerangka belajar aktif. Bagian kedua, bagaimana membuat peserta didik menjadi aktif dapat dilakukan dengan strategi membangun tim, strategi penilaian secara tepat, dan strategi melibatkan peserta didik. Bagian ketiga, bagaimana membuat peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif dapat diupayakan dengan pengajaran kelas penuh, merangsang diskusi kelas, menghadapi pertanyaan terlalu sulit, belajar dengan cara bekerja sama, mengajar teman sebaya, belajar mandiri, belajar afektif, serta pengembangan kecakapan. Bagian keempat, bagaimana belajar agar tidak lupa dapat disiasati dengan beberapa hal antara lain, strategi meninjau ulang, penilaian diri, dan sentimen terakhir. Pada dasarnya buku ini cukup baik, jenis buku seperti ini sama dengan Quantum Teaching (Buku Pintar dan Praktis) yang ditulis oleh Miftahul A’la hanya saja perbedaannya terletak pada cara penulisan yang berbentuk poin langkah sedangkan Quantum Teaching ditulis selayaknya penjelasan dan penjabaran. Sama halnya dengan Quantum Teaching, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif juga dilengkapi dengan kotak pesan di hampir setiap halamannya. Hal tersebut bertujuan untuk mengingatkan kembali pembaca pada hal penting yang terdapat pada setiap metode juga sebagai kutipan penghubung antarbagian.

Segi menarik dari buku ini yaitu kelengkapan metode yang disediakan. Buku yang sangat bermanfaat untuk panduan tenaga pendidik tersebut memenuhi kriteria sebagai buku yang mampu memberikan inspirasi dan perubahan, juga membuat tenaga pendidik mempelajari berbagai hal baru yang perlu diterapkan. Tentunya penggunaan buku ini akan lebih tepat sasaran apabila juga ditunjang dengan penyediaan sarana pembelajaran yang sesuai dan memadai. Selain itu. buku ini dapat berkesinambungan terhadap buku lain dalam proses belajar mengajar khususnya buku yang mengangkat tema psikologi pendidikan. Penulis juga menjabarkan isi buku secara mendetil sehingga buku tersebut tampak begitu runtut. Dari segi tampilan buku, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif memiliki komposisi warna yang cukup menarik dan wajah buku sesuai dengan tema yang diangkat. Pencetakaan buku dan tanda baca yang digunakan sudah cukup baik dan sesuai sehingga masalah tanda baca tersebut tidak membingungkan pembaca.

Bagaimanapun buku Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif juga memiliki kekurangan meskipun kekurangan itu tidak menjadikan gambaran keseluruhan mengenai buku. Kekurangan tersebut terletak pada bahasa tepatnya pemilihan diksi yang dapat membingungkan pembaca lantaran buku ini merupakan buku terjemahan dari bahasa asing (Inggris) yang mungkin dalam proses penerjemahannya kurang disesuaikan dengan pemilihan kata bahasa Indonesia. Selain itu, buku ini tidak memberikan kriteria penilaian keberhasilan penerapan metode-metode yang disediakan sehingga tolak ukur keberhasilan tidak ada. Buku ini juga tidak memiliki spesifikasi peruntukkan suatu mata pelajaran di setiap metode. Artinya, guru perlu memilah-milah apakah metode-metode tersebut tepat guna pada mata pelajaran yang ia ampu.

Secara keseluruhan buku Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif sangat dianjurkan untuk dimiliki oleh para tenaga pendidik maupun calon-calon tenaga pendidik karena buku ini sangat bermanfaat dan menyediakan beragam metode yang dapat membantu siswa untuk berkembang menjadi insan yang kreatif, aktif, dan kritis. Buku ini juga membuat para tenaga pendidik lebih kreatif untuk berkreasi guna menyesuaikan metode dengan pembelajaran yang akan dilakukan. Kekurangan buku ini bukanlah kendala yang besar bagi para pembaca untuk memahami apa isi buku dengan baik. Buku ini sangat membantu sebagai pedoman pengajaran dan pembelajaran demi tercapainya perkembangan, kemajuan, dan perubahan pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik.


ANDINI PUTRI PRIBADINI
2115080082
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2010

2 komentar:

Maulana Husada mengatakan...

Latar belakang resensi ini sudah baik dalam mendeskripsikan permasalahan sebagai titik awal penulisan. Mengomentari pekerjaan Anda saya mengawali dengan judul yang Anda pilih, saya menilai korelasi dengan isi resensi belum cukup terwakilkan. Materi isi yang Anda bahas lebih mengarahkan pembaca pada sebuah solusi untuk tenaga pendidik kuno. Saya menyarankan alangkah lebih pas bila judul tersebut adalah "Solusi Tenaga Pendidik Kuno.

Selanjutnya bila melihat korelasi antarparagraf yang terjalin sebagian besar cukup apik hanya saja pada paragraf kedua menuju paragraf ketiga tidak terdapat kesinambungan. Seharusnya Anda memberikan pengantar untuk mengawali paragraf ketiga. Hal yang dibahas dalam paragraf ketiga ini juga belum menemukan titik singgung yang memfokuskan pada apa yang akan dibahas secara pokok. Masih dalam paragraf ketiga adapula yang seharusnya Anda tidak perlu cantumkan karena sudah tertera dalam identitas buku.

Bila melihat ejaan yang digunakan terdapat kekurangan seperti dalam paragraf keempat, kekurangan tanda baca koma, dan huruf.

Secara keseluruhan penyusunan resensi ini sudah cukup baik terdiri dari pendahuluan, isi dan penutup. Namun keterkaitan judul dan isi materi masih perlu diperbaiki. Kepengarangan penulis juga perlu dijabarkan secara kompleks agar mendekatkan identitas pengarang kepada pembaca.

Dwi Ratna Sutanti mengatakan...

Mengawali dari judul resensi anda, judulnya sudah cukup baik. Pada dasarnya, memang perlu ada kritikan dan perbaikan antara pendidik 'kuno' dengan metode pendidik saat ini, karena apabila metode kuno tersebut dibiarkan terus-menerus maka tidak akan ada perubahaan yang lebih baik untuk pendidikan di Indonesia.

Latar belakang resensi ini, cukup baik untuk mengawali suatu pembahasan tentang dunia pendidikan. Namun, keterkaitan antara paragraf kedua dan ketiga tidak cukup apik, seharusnya ada kata pengantar pada paragraf ketiga dalam mengawali pembahasannya, sehingga pembaca lebih menarik.

Dalam hal penulisan, masih terdapat kekurangan untuk ejaan,tanda bacanya,dan pendalaman kepengarangan, sehingga peresensi harus lebih teliti lagi.

keseluruhan resensi ini sudah cukup baik, mengingat peresensi terlihat sudah menguasai pembahasan dalam buku ini.